Website Resmi Nasyiyatul Aisyiyah Gunungkidul

Di Website Pimpinan Daerah Nasyiyatul Aisyiyah Gunungkidul ini akan memberikan informasi kegiatan dan aktivitas gerakan Ortom dari Muhammadiyah untuk Perempuan Berkemajuan

Kegiatan Kami

Kami NA Daerah Gunungkidul

Dakwah

NA rutin mengadakan kegiatan dakwah, seperti pengajian, tabligh akbar, dan perlombaan keagamaan.

Pendidikan

NA memiliki lembaga pendidikan formal dan non-formal, seperti sekolah, pesantren, dan kursus.

Sosial Kemasyarakatan

NA aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti bakti sosial, donor darah, dan pemberdayaan masyarakat.

Membumikan Perempuan Islam berkemajuan

Program Kami

1.4 Juta Anggota

di Seluruh Dunia

Kita pemudi kaum putri

Nasyiah yang sejati
Ringan kerja dengan berarti
Kar’na Tuhan ‘Izzati

Kita pemudi kaum putri; Menuju maksud suci; Tak saying mati; Islamlah akan berseri; Bersatu di dalam nasyiah; Dari putri ‘Aisyiyah; Simbulnya padi berbahagia; Umat s’luruh dunia

0+

Anggota PDNAGK

0
0Th

Perempuan Berkemajuan

Harapan NA Daerah Gunungkidul

“Menjadi Pelopor Organisasi Perempuan yang Senantiasa Berkemajuan untuk Gunungkidul”

Guru Berkemajuan

Guru SD

“ Semua dimulai dari Impian dan Harapan, dan NA adalah salah satu ladang untuk mewujudkannya”

Siswa Berkemajuan

Siswa SMK Muhammadiyah

“Keinginan untuk Terus Berkembang dan Maju adalah sebuah Proses yang harus terus di Kembangkan Warga NA”

UstadzahMu

Ustadzah Pondok

Inspire to take action

Perempuan Berkemajuandimanapun berada

Mbak Septi

Anggota NA Gunungkidul



Artikel Bermanfaat

Update dari NA Daerah Gunungkidul

  • Anak Sekolah Indonesia Bakal Mendapat Makan Siang Gratis Sebagai Solusi Stunting dan Pemenuhan Gizi

    By

    NA.PDMGK.ORG; Tidak lengkap jika membicarakan Indonesia maju kalau belum bicara masalah kemiskinan, kesetaraan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Apalagi dengan tingginya angka kemiskinan, masih rendahnya akses pendidikan, serta tingginya disparitas, dan masih banyaknya permasalahan yang mengancam masyarakat Indonesia. Sandang pangan mahal, pendidikan tinggi yang masih susah diakses oleh masyarakat miskin, penghasilan yang rendah, berbenturan dengan tantangan…